Minggu, 29 Desember 2019

Resensi Buku Kumpulan Cerpen "Mata Yang Enak Dipandang" karya Ahmad Tohari


Analisis Kumpulan Cerpen ”Mata Yang Enak Dipandang”
Judul Buku : Mata Yang Enak Dipandang
Jenis Buku : Kumpulan Cerpen
Penulis Buku : Ahmad Tohari
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 216 Halaman

     Buku yang berjudul Mata Yang Enak Dipandang ini merupakan kumpulan dari lima belas cerita pendek karya Ahmad Tohari yang mengisahkan para orang-orang dari kalangan bawah dengan segala kehidupannya. Tiga belas diantaranya memakai aktor utama manusia pinggiran dengan segala pernak-perniknya. dan kumpulan cerpen ini sudah diterbitkan oleh beberapa media cetak antara tahun 1983 hingga 1997. Tiga belas diantaranya memakai aktor utama manusia pinggiran dengan segala pernak-perniknya.Kumpulan cerpen ini juga menggambarkan masyarakat pedesaan yang masih memegang teguh pada tradisi, entah tradisi yang sudah ditinggalkan maupun tradisi yang modern.


  • Mata Yang Enak Dipandang

     Cerpen ini menggambarkan kisah dua orang pengemis yang bernama Mirta dan Tarsa. Mirta disini adalah senior dari Tarsa. Namun, walaupun senior Mirta yang selalu mengalah kepada Tarsa. Mirta dan Tarsa sealu mengais rezeki melalui pekerjaan yang digandrunginya mulai dari pedesaan hingga ke kota. Ketika hendak mengais rezeki kepala Mirta pusing dan bermunculan kunang-kunang akibat dari panas terik matahari. Namun, walaupun terkena terik matahari mereka tetap semangat untuk mengemis. Sesampainya di stasiun tubuh Mirta menggigil dan badannya pun panas. Kemudian, Tarsa menghampiri Mirta untuk mengemis, Mirta pun menolak nya secara halus karena kereta yang lewat adalah kereta kelas satu yang dimana matanya tak enak dipandang. Kemudian, Mirta menyarankan untuk mengemis di kereta kelas tiga yang matanya enak dipandang. Ketika kereta kelas tiga tiba si Tarsa pun membangunkan Mirta, akan tetapi Mirta tak bangun-bangun juga dan tidak ada reaksi apapun dari Mirta walau nantinya akan menemui orang-orang yang mata nya enak dipandang.


  • Bila Jebris Ada Di Rumah Kami

     Cerpen ini menggambarkan kisah Jebris janda beranak satu yang telah menghidupkan kembali aib lama nya aib dari tempat kelahiran para pelacur. Setiap saat hansip dari kampungnya dan juga ketua RT selalu menasihati agar jebris untuk tidak melacur lagi. Jebris tak hanya dikenal sebagai pelacur saja namun juga mencuri, inilah yang menjadi sorotan Ratib sebagai imam surau dikampung itu. Ratib adalah suami dari Sar teman dari Jebris. Cerita ini juga menunjukkan bahwa untuk menjadi masyarakat yang suci maka kita tidak bias hanya menuntu saja harus dari kemauan diri kita sendiri dan mendukungnya melalui tindakan yang bias merubah diri yang buruk menjadi diri yang baik dan berkualitas.

·         Kelebihan Buku :
     Gaya penulisannya sederhana, ceritanya mudah dipahami oleh pembaca dan menurut saya pesan yang ingin disampaikan pun juga tersampaikan.
      
·         Kelemehan Buku :
     Dari kelima belas kumpulan cerita ini hampir semua menggunakan tema kaum pinggiran atau mengangkat tema masyarakat miskin, dan tidak ada pengambilan tema yang lain. Oleh sebab itu, pembaca merasa bosan ketika membaca dengan tema tersebut yang telah disajikan oleh penulis.
      
·         Kesimpulan :
     Buku Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari ini layak dibaca oleh kaum milenial. Karena buku ini mengajak kita untuk merubah pikiran kita bahwa kaum-kaum pinggiran itu adalah keluarga kita dan jangan dipandang sebelah mata saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar