Analisis
Kumpulan Cerpen ”Mata Yang Enak Dipandang”
Judul
Buku : Mata Yang Enak Dipandang
Jenis
Buku : Kumpulan Cerpen
Penulis
Buku : Ahmad Tohari
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2015
Jumlah
Halaman : 216 Halaman
Buku
yang berjudul Mata Yang Enak Dipandang ini merupakan kumpulan dari lima belas
cerita pendek karya Ahmad Tohari yang mengisahkan para orang-orang dari
kalangan bawah dengan segala kehidupannya. Tiga belas
diantaranya memakai aktor utama manusia pinggiran dengan segala
pernak-perniknya.
dan kumpulan cerpen ini sudah diterbitkan oleh beberapa media cetak antara
tahun 1983 hingga 1997. Tiga belas diantaranya memakai
aktor utama manusia pinggiran dengan segala pernak-perniknya.Kumpulan cerpen ini juga
menggambarkan masyarakat pedesaan yang masih memegang teguh pada tradisi, entah
tradisi yang sudah ditinggalkan maupun tradisi yang modern.
- Mata Yang Enak Dipandang
Cerpen ini menggambarkan kisah dua
orang pengemis yang bernama Mirta dan Tarsa. Mirta disini adalah senior dari
Tarsa. Namun, walaupun senior Mirta yang selalu mengalah kepada Tarsa. Mirta
dan Tarsa sealu mengais rezeki melalui pekerjaan yang digandrunginya mulai dari
pedesaan hingga ke kota. Ketika hendak mengais rezeki kepala Mirta pusing dan
bermunculan kunang-kunang akibat dari panas terik matahari. Namun, walaupun
terkena terik matahari mereka tetap semangat untuk mengemis. Sesampainya di
stasiun tubuh Mirta menggigil dan badannya pun panas. Kemudian, Tarsa
menghampiri Mirta untuk mengemis, Mirta pun menolak nya secara halus karena
kereta yang lewat adalah kereta kelas satu yang dimana matanya tak enak
dipandang. Kemudian, Mirta menyarankan untuk mengemis di kereta kelas tiga yang
matanya enak dipandang. Ketika kereta kelas tiga tiba si Tarsa pun membangunkan
Mirta, akan tetapi Mirta tak bangun-bangun juga dan tidak ada reaksi apapun
dari Mirta walau nantinya akan menemui orang-orang yang mata nya enak
dipandang.
- Bila Jebris Ada Di Rumah Kami
Cerpen ini menggambarkan kisah
Jebris janda beranak satu yang telah menghidupkan kembali aib lama nya aib dari
tempat kelahiran para pelacur. Setiap saat hansip dari kampungnya dan juga
ketua RT selalu menasihati agar jebris untuk tidak melacur lagi. Jebris tak
hanya dikenal sebagai pelacur saja namun juga mencuri, inilah yang menjadi
sorotan Ratib sebagai imam surau dikampung itu. Ratib adalah suami dari Sar
teman dari Jebris. Cerita ini juga menunjukkan bahwa untuk menjadi masyarakat
yang suci maka kita tidak bias hanya menuntu saja harus dari kemauan diri kita
sendiri dan mendukungnya melalui tindakan yang bias merubah diri yang buruk
menjadi diri yang baik dan berkualitas.
·
Kelebihan Buku :
Gaya penulisannya sederhana,
ceritanya mudah dipahami oleh pembaca dan menurut saya pesan yang ingin
disampaikan pun juga tersampaikan.
·
Kelemehan Buku :
Dari kelima belas kumpulan cerita
ini hampir semua menggunakan tema kaum pinggiran atau mengangkat tema
masyarakat miskin, dan tidak ada pengambilan tema yang lain. Oleh sebab itu,
pembaca merasa bosan ketika membaca dengan tema tersebut yang telah disajikan
oleh penulis.
·
Kesimpulan :
Buku Mata yang Enak Dipandang karya
Ahmad Tohari ini layak dibaca oleh kaum milenial. Karena buku ini mengajak kita
untuk merubah pikiran kita bahwa kaum-kaum pinggiran itu adalah keluarga kita
dan jangan dipandang sebelah mata saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar