Rabu, 25 Desember 2019

Resensi Novel "Bumi" karya Tere Liye


Ringkasan Novel “Bumi”

Judul Buku: Bumi
Jenis Buku: Novel
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-0112-9
Tahun Terbit: Januari 2014
Tebal: 440 halaman

Ringkasan:
     Raib, seorang gadis berumur 15 tahun. Ia sama seperti remaja lainya. Kecuali satu hal, Raib bisa menghilang. Kekuatan aneh itu telah ada sejak ia masih kecil, bahkan sejak umur 2 tahun Raib suka sekali bermain petak umpat bersama orangtuanya. Raib meletakan kedua telapak tanganya di wajah, dan menghilang.
     Orang tuanya tidak pernah tahu dia bisa menghilang. Hanya saja terkadang mereka
merasa aneh saat tiba tiba dia muncul di hadapan mereka, padahal sebenarnya dia berada di kamar. Tapi mereka tidak pernah mempermasalahkannya.
     Dia mempunyai 2 ekor kucing si putih dan si hitam. Dia juga bersekolah seperti remaja kebanyakan dan mempunyai seorang teman dekat bernama Seli.
     Seli merupakan sahabat sekaligus teman semeja Raib. Suatu hari, seli bertabrakan dengan Ali si Biang kerok, mereka bertengkar dan Raib dapat membereskan pertengkaran kecil itu. Saat pelajaran miss keriting alias miss selena, Raib dan Ali di hukum. Mereka tidak boleh mengikuti pelajaran matematika kala itu karena mereka tidak mengumpulkan tugas. Raib menutup wajahnya dan mengintip di sela jarinya, tiba-tiba seseorang dengan tubuh kurus tinggi entah datang darimana mengagetkanya. Sontak saja Ali melihat Raib yang tiba-tiba muncul dan menyudutkan Raib dengan segala pertanyaan. Ali juga memasang beberapa alat buatannya untuk mengetahui suatu hal yang membuatnya penasaran itu.
     Waktu itu hujan turun begitu derasnya. Raib tidak mau terlihat oleh Ali, iseng dia
menutup mata dengan kedua tangannya. Saat itulah dengan sekejap dia menghilang dan memulai perkenalannya dengan sosok tinggi kurus bernama Tamus.

     Suatu ketika tamus muncul dari balik cermin dan mengatakan bahwa ia untuk telah mengenal Raib sejak kecil dan mengirimkan dua ekor kucing yaitu, si putih dan si hitam ketika Raib kecil. Si hitam ternyata tak terlihat oleh orang lain termasuk papa dan mamanya. Si hitam ternyata mata-mata tamus. Tamus mengancam Raib agar tidak memberitahukan rahasia itu kepada orang lain. Tamus juga memaksa Raib untuk menghilangkan benda-benda. Tamus mengaku akan menjadi gurunya dan melatih kekuatan yang Raib miliki.
     Suatu ketika, Hal yang janggal pun terjadi, miss selena memberikan buku PR matematika Raib langsung ke rumahnya dan mengatakan hal yang sulit di cerna oleh Raib. Keesokan harinya terjadi kekacauan di dekat sekolah. Gardu listrik rusak dan tiang listrik  hampir mengenai Raib dan Seli. Ternyata, seli dapat mengalirkan listrik, dan ketika tiang listrik itu hampir mengenainya, seli menangkapnya dan membuangnya. Lalu Raib menghilangkannya. Kejadian itu terlihat oleh Ali dan mereka langsung menuju aula untuk menghindari masalah tiang listrik tersebut. Namun, masalah lebih besar ada di aula. Tamus dan 8 anak buahnya berencana membawa Raib. Mereka pun bertarung, dan miss selena tiba-tiba datang. Menyuruh mereka memasuki portal dan kemudian mereka berada di kamar Raib.

     Raib menghilangkan buku matematikanya atas saran Ali setelah mendengar cerita singkat kejadian miss selena yang tiba-tiba aneh, dan kemudian buku itu berubah menjadi buku tua dengan gambar bulan sabit cetak timbul.

     Kecelakaan yang menimpa Raib dan Seli sebelum klub menulis dimulai itu membawa Tamus dan Selena terlibat pertarungan hebat sehingga harus memaksa Raib, Seli, dan Ali melewati sebuah lorong hitam menuju tempat asing. Kota itu bernama Tishri. Menurut mereka kota tersebut adalah kota yang aneh dengan pakaian aneh serba gelap. Menu makanannya pun gelap. Begitu juga dengan kamar mandinya. Jika kita mandi dengan air, di kota tersebut kita mandi menggunakan udara. Tiang-tiang tinggi dengan puluhan cabang dengan ujung cabang balon besar dari beton merupakan rumah tinggal penduduk kota tersebut.

     Selena, Raib, Seli, dan Ali berjuang mengalahkan Tamus di kota ini. Dengan bantuan beberapa penduduk asli kota ini yaitu sebuah keluarga kecil beranggotakan Ilo, Vey, si sulung Ily, dan si bungsu Ou. Ternyata Raib adalah pewaris klan bulan pertama yang di besarkan di dunia tanah (BUMI). Dan Seli adalah pewaris klan matahari pertama yang berjalan di atas BUMI. Mereka berdua memliki kekuatan yang mampu menandingi Tamus. Ali, dia hanyalah makhluk tanah yang diam diam jenius. Mereka berjuang mengalahkan Tamus yang ingin menguasai BUMI.

     Di akhir cerita mereka berhasil mengalahkan Tamus dengan memasukkannya ke dalam penjara bayangan di Bawah Bayangan bersama Si Tanpa Mahkota.

Komentar:
     Kelebihan dari novel ini, karakter tokohnya memiliki kepribadian unik yang berbeda dapat bersatu mengesampingkan perbedaan yang mereka miliki, sehingga membuat cerita ini semakin seru. Jalur ceritanya juga semakin menarik dan sulit ditebak apabila kita semakin menuju akhir cerita, sehingga membuat pembaca antusias. Dan juga cerita fantasi yang bagus dan memiliki pesan-pesan yang terselubung. Kelemahan Novel ini yaitu  menceritakan fantasi sehingga tidak dapat diterima logika dan  membuat pembaca menjadi bertanya-tanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar