Minggu, 29 Desember 2019

Resensi Puisi "Kangen" karya W.S Rendra


ANALISIS PUISI

Kangen
Karya: W.S Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta.

Kau tak akan mengerti segala lukaku
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti
aku tungku tanpa api.

Unsur Fisik
1.     Diksi
Diksi pada puisi ini sangat jelas dan juga pemilihan katanya terdapat ketidakbakuan kata yang terbukti pada:
·         karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

2.     Tipografi
Penulisan puisinya 1 bait terdapat empat baris

3.     Kata Konkret
Kata konkret pada puisi ini terbukti dimana kata rindu atau kangen digantikan dengan kata “racun”, yang terbukti pada:
·         Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

4.     Imaji
Imaji atau citraan pada puisi ini ialah imaji perasaan, yang terbukti pada:
·         Membayangkan wajahmu adalah siksa.
·         Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

5.     Rima & Ritme
Rima terdapat pada kata “luka” dan “pisau”. Dimana luka dapat disebabkan oleh pisau.
Sedangkan ritme terbukti pada bait 1 dan 2 yang memiliki arus rendah-tinggi.
·         Bait 1
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta.
·         Bait 2
Kau tak akan mengerti segala lukaku
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

6.     Majas/Gaya Bahasa
Terdapat majas berupa majas metafora yang mengungkapkan perbandingan analogis secara langsung, terbukti pada:
·         aku tungku tanpa api
Unsur Batin
1.     Tema
Tema dari puisi ini merupakan kerinduan. Kerinduan penyair pada seseorang.

2.     Nada
Nada kesedihan akibat rindu yang mendalam.

3.     Rasa
Penyair menggambarkan rasa kesedihan, kesepian, dan kerinduan pada seseorang.

4.     Amanat
Pesan moral yang dapat diambil, jika kita merindukan seseorang maka temuilah orang tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar