Kamis, 26 Desember 2019

Resensi Puisi "Aku" karya Chairil Anwar


ANALISIS PUISI

Aku
Karya: Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Unsur Fisik
1.     Tipografi
Di baris ketiga terdapat awalan koma atas sebelum kata

2.     Diksi
Pemilihan kata yang digunakan, terbukti pada:
·         Kalau sampai waktuku
Makna: kalau aku mati
·         Tak perlu sedu sedan
Makna: tak ada gunanya kesedihan itu
3.     Majas
·         Majas Hiperbola:
Aku tetap meradang menerjang
·         Majas Metafora:
Aku ini binatang jalang
4.     Imaji
·         Imaji pendengaran/auditif
Tak perlu sedu sedan itu

5.     Kata Konkret
·         Kata konkret yang bahwa ia semangat perjuangan dan pantang menyerah
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

6.     Rima
·         Rima Terus
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu


Unsur Batin
1.     Tema
Berupa kegigihan dan semangat perjuangan membebaskan diri dari penjajahan dan rasa semangat hidup seseorang untuk mempejuangkan haknya walau banyak rintangan yang dihadapi, serta seolah ia ingin hidup seribu tahun lagi.

2.     Nada
Menggambarkan nada yang berwibawa dan tegas dalam penyampaian puisi, sebab banyak bait yang mengandung kata perjuangan.

3.     Rasa
Menggambarkan perasaan yang optimis untuk memperjuangkan hidupnya yang dipenuhi dengan rintangan seberat apapun.

4.     Amanat
Pesan moral yang terkandung ialah kita harus semangat memperjuangkan tujuan hidup yang ingin dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar