ANALISIS PUISI
Menikmati Omong Kosong
Karya: Weslly Johannes
Begitu kunikmati
omonganmu yang kosong
pikiranmu yang melompong,
sebab aku tahu
kebenarannya
Dan aku suka
Aku suka melihat kau
menipu dirimu untuk kali
yang kedua
Kaupikir aku percaya
kepada tawamu itu
Kasihan!
Di pikiranku, kau tengah
berlayar
di lautan yang anginnya
kurampas
sehingga kau tiba-tiba
terapung
di atas minyak panas
Sebentar lagi ibu
menggoreng
seekor ikan yang mati di
kepalaku
Teriakanmu meminta tolong
terlalu keras, membuatku
tuli
Tak kudengar lolonganmu,
maka jangan menipu dirimu
satu kali lagi dengan
menuduh
aku
tak peduli.
Unsur Fisik
1.
Diksi
Diksi atau
pemilihan kata pada puisi ini ialah lolonganmu, terbukti dalam larik “tak
kudengar lolonganmu”, yang memiliki makna
2.
Imaji
Imaji atau citraan
pada puisi ini, terbukti pada larik:
Aku suka melihat
kau
(visual/penglihatan)
Teriakanmu meminta
tolong (auditif/pendengaran)
terlalu keras,
membuatku tuli (auditif/pendengaran)
3.
Kata Konkret
Terdapat repetisi
atau pengulangan kata yang merujuk larik sebelumnya, terbukti pada larik ke
enam, yaitu “aku suka” dengan diberi akhiran “melihat kau”
4.
Majas/Gaya Bahasa
Majas dalam puisi
ini ialah majas personifikasi, yaitu dalam larik “Di pikiranku, kau tengah berlayar”
5.
Rima
Terdapat rima
silang pada puisi ini
Dan aku suka
Aku suka melihat kau
umenipu dirimu untuk kali yang kedua
Kaupikir aku percaya kepada tawamu itu
6.
Tipografi
Ada beberapa larik
yang diakhiri tanda koma dibelakangnya dan diakhir puisi diakhiri dengan tanda
titik
Unsur Batin
1.
Tema
Tema pada puisi
ini tentang kesadaran penyair akan kebohongan atau omong kosong seseorang
2.
Nada
Nada yang
digunakan dalam puisi ini adalah kecewa, sebab penyair merasa kesal sehingga
tidak peduli dan acuh tak acuh lagi dengan seseorang karena omong kosongnya
3.
Rasa
Menggambarkan rasa
kekesalan dan kesadaran penyair yang tidak percaya lagi dengan perkataan tanpa
ada buktinya atau penuh kebohongan
4.
Amanat
Jika berkata
seperlunya jangan berlebihan supaya seseorang memperpercayai apa yang kita ucap
dan tidak diremehkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar