Minggu, 29 Desember 2019

Resensi Kumpulan Cerpen "Corat-Coret di Toilet" karya Eka Kurniawan


Resensi Kumpulan Cerpen “Corat-Coret di Toilet”


Judul buku: Corat-Coret di Toilet
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-0386-4
Tebal: 132 halaman

Dari kumpulan cerpen ini terdapat 12 cerpen didalamnya. Yang ditulis kisaran 1999-2000. Dari 12 cerpen itu, saya akan menceritakan 2 cerpen judulnya dongeng sebelum bercinta dan corat coret di toilet.

Dongeng Sebelum Bercinta.
Tentang Alamanda yang dijodohkan oleh sepupunya sendiri, dia meminta kepada calon suaminya untuk mendengarkan dongeng Alince's Adventure in Wonderland sebelum mereka bercinta di malam pertama. Karena calon suami sangat mencintai Alamanda, dia menerima syarat tersebut. Bahkan lebih dari sebulan setelah pernikahan, Alamanda belum juga menyelesaikan dongengnya. Tentang perjodohan yang tidak diinginkan, tentang pernikahan yang tanpa cinta, endingnya begitu menendang.

Corat-Coret di Toilet.
Tidak heran cerita ini menjadi judul, karena dari semua cerpen, Corat-coret di Toilet-lah yang memang fantastis. Sebenarnya ceritanya sederhana, sebuah toilet umum yang habis dicat berwarna krem yang centil. Seorang bocah berpenampilan gaya punk terkesima dengan dinding yang polos, lantas dengan spidol dia menuliskan aspirasinya akan pemerintahan saat itu. Selanjutnya, dinding toilet tersebut terisi berbagai macam komentar pengunjungnya, sarana aspirasi yang lebih bebas dan siapa saja bisa ikut ambil suara.

Kelebihan & Kekurangan
Kumpulan cerpen ini memiliki kelebihan yang berupa banyak pesan moral yang bisa diambil pembacanya. Kekurangannya ialah ada beberapa bagian yang hanya bisa dimengerti atau dikonsumsi para orang dewasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar