Minggu, 29 Desember 2019

Resensi Buku Kumpulan Puisi "Puisi-Puisi Cinta" karya W.S Rendra


Resensi Buku Kumpulan Puisi
 “Puisi Puisi Cinta”

Judul               : Puisi-Puisi Cinta
ISBN               : 978-602-291-114-2
Penulis             : W.S. Rendra
Penerbit           : Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit    : 2015
Cetakan           : Pertama, September 2015
Tebal Buku      : 83 Halaman
Jenis Cover      : Soft Cover

     W.S. Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Ketika masih bayi ia dibaptis oleh Willibrordus dan nama lengkapnya Willybrordus Surendra Rendra. Nama panggilan Willy. Dikenal sebagai salah satu penyair paling masyhur di Indonesia hingga saat ini. Ia juga sastrawan yang banyak menghasilkan karya-karya yang diminati oleh berbagai khalayak ramai. Selain sebagai penyair, Rendra juga mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan sering memadukan pembacaan puisi dengan unsur teaterikal yang kemudian menjadi salah satu ciri khasnya. Ia meninggal di Desa Cipayung Jaya, Depok, 6 Agustus 2009. Karyanya banyak diterbitkan dalam majalah, surat kabar maupun dibukukan.

     Rendra dikenal sebagai penyair yang paling kaya dan sangat produktif dalam menciptakan dan memanfaatkan metafora-metafora untuk mendukung citraan dramatik dan visual dalam sajak-sajaknya.

     Puisi-puisi masa mudanya begitu sederhana, tapi manis dan jenaka. Puisi-puisi masa dewasanya terasa kompleks dan mendalam, serius dalam mengarungi bahtera cinta. Sementara, puisi-puisi masa tuanya adalah sebentuk rasa syukur dari nikmat cinta sejati yang telah teruji. Ini adalah puisi-puisi cinta yang juga menjadi refleksi perjalanan dan pencarian makna cinta seorang Rendra.

·        Isi:

Kekasihku seperti burung murai
suaranya merdu.
Matanya kaca
hatinya biru.
Kekasihku seperti burung murai
bersarang indah di dalam hati.

     Rendra dijuluki "Si Burung Merak" bukan hanya karena pesonanya di atas panggung. Tapi, memang begitulah ia. Sesosok pribadi yang penuh vitalitas dan gairah. Seorang pencinta, bak merak yang merentangkan ekor cantiknya untuk menarik perhatian sang kekasih. Untuk merekalah, para kekasih, ia tuangkan cintanya lewat puisi. Di dalam buku ini, terangkum puisi-puisi cinta Rendra dari tiga masa.

     Puisi-puisi masa mudanya begitu sederhana, tapi manis dan jenaka. Puisi-puisi masa dewasanya terasa kompleks dan mendalam, serius dalam mengarungi bahtera cinta. Sementara, puisi-puisi masa tuanya adalah sebentuk rasa syukur dari nikmat cinta sejati yang telah teruji.

·        Ulasan singkat buku:
     Buku berjudul Puisi-Puisi Cinta ini merupakan buku kumpulan puisi karangan W.S Rendra yang terbagi dalam tiga bagian atau tiga masa yaitu Puber Pertama, Puber Kedua dan Puber Ketiga. Pada Puber Pertama terdapat 24 puisi yang disajikan berbentuk pendek, ringan, dan sederhana. Puber Kedua yang dan Puber Ketiga, puisi yang disajikan lebih panjang dan kompleks mengenai kehidupan. Puber kedua terdapat 3 puisi, dan puber ketiga terdapat 3 judul puisi. Semua puisi disajikan mengalir dengan bahasa yang tidak berbelit-belit.

     Saya cukup menikmati puisi puisi milik W.S Rendra ini. Dan juga saya menjadi lebih mengenal sosok siapakah W.S Rendra itu.

·        Kelebihan:
     Bahasanya yang sederhana, tidak berbelit-belit dan mengalir seperti air. Pembaca dibuat terbawa oleh sajak sajaknya yang menghanyutkan dengan maknanya yang dalam. Puisi-puisi dalam buku Puisi-Puisi Cinta ini banyak menggambarkan tentang kehidupan Rendra

·        Kekurangan:
     Puisinya kurang banyak. Padahal masih banyak puisi karyanya yang bisa ditambahkan di dalam buku ini.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar