ANALISIS PUISI
Doa
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh
seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di
kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri
asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Unsur Fisik
1.
Diksi
Diksi atau
pemilihan kata yang digunakan ialah diksi CayaMu yang tidak digunakan penyair
lain. Diksi ini mengacu pada Cahaya atau Cahya yang artinya sinar.
2.
Kata Konkret
Kata konkret yang
digunakan dalam puisi itu ialah pintuMu, yang dalam puisi menunjukkan bahwa
penyair ingin masuk dalam (lindungan) tuhan.
3.
Imaji
Citra yang
digunakan dalam puisi Doa ini ialah citra penglihatan (visual) dan citra
perabaan (taktil), yang terbukti pada larik:
Tinggal kerdip
lilin di kelam sunyi (visual)
CayaMu panas suci (taktil)
4.
Majas/Gaya Bahasa
Majas atau gaya
bahasa yang digunakan dalam puisi ini ada dua macam, yaitu metafora dan
hiperbola, yang terbukti dalam larik:
Hiperbola:
Aku hilang bentuk
remuk
Metafora:
Di pintuMu aku
mengetuk
5.
Rima
Pada bait I
susunan rima ( u-u-u-u-u-i-i). Merupakan rima acak. Didominasi oleh vokal u
yang merupakan vokal berat. Hal itu menggambarkan bahwa masalah krisis iman
yang dialami penulis merupakan masalah yang berat.
Pada bait II
susunan rima (u-u-u-u-i-u-i). Merupakan rima acak. Didominasi oleh vokal u yang
merupakan vokal berat. Hal itu menggambarkan bahwa masalah krisis iman yang
dialami penulis merupakan masalah yang berat.
6.
Tipografi
Puisi ini terbagi
menjadi dua bait. Yang masing-masing lariknya terdiri dari sedikit kata
Unsur Batin
1.
Tema
Tema puisi Doa karya Chairil Anwar
ini ialah ketuhanan atau hubungan
antara hamba dengan Tuhannya. Dapat dibuktikan melalui kutipan puisi “Tuhanku / Dalam
termangu / Aku masih menyebut nama-Mu”
2.
Nada
Nada yang
digunakan dalam puisi tersebut adalah sedih. Dikarenakan seorang penyair merasa
menyesal terhadap apa yang ia perbuat
3.
Rasa
Rasa dalam puisi
ini menggambarkan rasa yang menyedihkan dan mengharukan, yang terbukti dalam:
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Hal ini menunjukkan
bahwa penyair termenung memikirkan
kesalahannya dan benar benar menyesal atas apa yang ia telah perbuat.
4.
Amanat
Setiap manusia di
dunia pasti punya kesalahan, sehingga kita harus menyadari kesalahan kita dan
segera bertaubat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar